Tulungagung, klikwartanews.id – Di tengah meningkatnya permasalahan limbah elektronik, Hendra Agus, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Dinas Pendidikan, menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan mendaur ulang sampah elektronik. Dari rumah kontrakannya yang sederhana di Desa Bono, ia menjalankan usaha servis dan daur ulang lampu bekas, sebagai upaya mengurangi limbah elektronik yang berpotensi mencemari lingkungan.
Hendra memanfaatkan keterampilannya dalam memperbaiki lampu-lampu yang dianggap sudah tidak berfungsi. Alih-alih langsung membuangnya, ia membongkar, memperbaiki, dan mengganti komponen yang masih bisa digunakan sehingga lampu tersebut dapat berfungsi kembali.
“Banyak orang membuang lampu yang sebenarnya masih bisa diperbaiki. Padahal, jika diperbaiki sedikit, lampu-lampu ini bisa kembali digunakan, mengurangi limbah, sekaligus menghemat biaya,” ujarnya.
Namun, dalam menjalankan usahanya, Hendra menghadapi berbagai tantangan, termasuk pasang surut usaha kecilnya. Keterbatasan modal, sulitnya mendapatkan suku cadang tertentu, serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap daur ulang menjadi kendala yang harus ia hadapi. Meski begitu, ia tetap bertekad menjalankan usaha ini karena baginya, mendaur ulang bukan hanya soal bisnis, tetapi juga bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan.
Dedikasi Hendra tidak hanya terlihat dalam pekerjaannya sebagai PNS, tetapi juga dalam kepeduliannya terhadap lingkungan. Ia bahkan aktif mengedukasi warga sekitar tentang bahaya limbah elektronik serta pentingnya memilah dan mendaur ulang sampah elektronik secara bertanggung jawab.
Melalui usahanya ini, Hendra berharap semakin banyak orang yang peduli terhadap lingkungan dan mulai menerapkan prinsip reduce, reuse, dan recycle dalam kehidupan sehari-hari. Baginya, langkah kecil yang dilakukan secara konsisten dapat memberikan dampak besar bagi kelestarian lingkungan.
