Tulungagung, klikwartanews.id – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kepuhrejo, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, terus berupaya meningkatkan kualitas pangan dan gizi masyarakat melalui penerapan menu sehat dan aman dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi (MBG).
Program ini menjadi langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan keluarga sekaligus mendorong pola konsumsi yang lebih sehat bagi setiap penerima manfaat.
Kepala SPPG Kepuhrejo, Muhammad Sirojuddin, S.Psi., mengatakan bahwa penerapan menu sehat dan aman bukan sekadar memenuhi kebutuhan makan, tetapi juga memastikan keseimbangan gizi dan keamanan bahan pangan yang dikonsumsi masyarakat.
“Program MBG ini kami rancang agar tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga menyehatkan. Semua bahan makanan dipastikan segar, bersih, dan diolah sesuai standar keamanan pangan,” ujar Sirojuddin, Senin (03/11/2025).
Menurutnya, SPPG Kepuhrejo juga melibatkan tenaga ahli gizi dalam penyusunan menu agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, khususnya kelompok perempuan, ibu hamil, dan anak-anak yang menjadi sasaran utama program MBG.
Ahli gizi Mauletha Putri Shafarani, S.Gz., menjelaskan bahwa setiap menu yang disusun dalam program MBG mengacu pada prinsip gizi seimbang, mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam porsi yang proporsional.
“Kami memastikan setiap menu mengandung unsur gizi lengkap, seperti sumber protein dari tahu, tempe, ikan, atau telur, serta sayur dan buah untuk vitamin dan mineral. Selain itu, cara pengolahan juga diperhatikan agar makanan tetap aman dikonsumsi,” terang Mauletha.
Ia juga menambahkan, edukasi kepada masyarakat mengenai cara pengolahan makanan yang baik dan higienis menjadi bagian penting dalam pelaksanaan program. Mulai dari menjaga kebersihan dapur, memisahkan bahan mentah dan matang, hingga penyimpanan bahan pangan sesuai standar.
Program MBG yang berada di bawah naungan Yayasan Centre for Studying and Milieu Development of Indonesia (CESMiD) ini diharapkan dapat menjadi percontohan bagi SPPG atau dapur lainnya dalam mengimplementasikan kegiatan pemenuhan gizi berbasis masyarakat.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya sekadar makan, tapi juga memahami pentingnya memilih dan mengolah makanan yang sehat dan aman untuk keluarga,” pungkas Sirojuddin.



