Tulungagung, klikwartanews.id — Upaya Pemerintah Kabupaten Tulungagung dalam mengembangkan kawasan Geopark akhirnya membuahkan hasil. Pada tahun 2025, Pemkab Tulungagung menerima Penghargaan Pengembangan Geopark dari Gubernur Jawa Timur sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan langkah strategis yang telah dilakukan selama dua tahun terakhir.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung di sela rangkaian acara tingkat provinsi, dan diterima oleh Kepala Bappeda Kabupaten Tulungagung Drs. Johanes Bagus Kuncoro,M.Si, sebagai instansi yang menjadi motor utama penyusunan program, pengelolaan, hingga pematangan dokumen geopark daerah.
Program Geopark Tulungagung Makin Matang
Bagus menuturkan Bappeda Tulungagung terus mendorong percepatan pengembangan Geopark Wajakensis sebagai kawasan yang mengintegrasikan aspek konservasi, pendidikan, serta ekonomi kerakyatan berbasis pariwisata berkelanjutan.
Selama tahun 2024–2025, sejumlah program strategis telah dilaksanakan, antara lain:
- Penyusunan dan finalisasi dokumen pengajuan “Aspirasi Geopark Nasional” kepada Badan Geologi KESDM.
- Pemetaan geosite dan geoheritage, mulai kawasan karst selatan, area perbukitan marmer, hingga situs prasejarah dan budaya lokal.
- Kunjungan dan verifikasi lapangan di sejumlah lokasi untuk memastikan kelayakan geosite sesuai standar penilaian geopark.
- Seminar Nasional Geopark, menghadirkan peneliti, akademisi, dan praktisi untuk memperkuat dasar ilmiah geopark.
- Pelibatan desa, BUMDes, Pokdarwis, dan komunitas lokal dalam promosi dan pengelolaan geowisata.
Melalui rangkaian program tersebut, Tulungagung menegaskan diri sebagai daerah yang serius mengembangkan geopark bukan hanya sebagai destinasi wisata, tetapi sebagai model pembangunan lingkungan yang berkelanjutan, ujarnya.
Apresiasi dari Gubernur Jawa Timur
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan setelah menilai bahwa Tulungagung termasuk daerah yang paling progresif mendorong pengembangan geopark di wilayah selatan Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa geopark bukan sekadar program pariwisata, tetapi investasi jangka panjang untuk pendidikan geologi, konservasi, dan penguatan ekonomi masyarakat berbasis potensi alam.
Penghargaan ini menjadi bukti bahwa arah kebijakan Pemkab Tulungagung — mulai dari penguatan data ilmiah, pemetaan geosite, hingga pemberdayaan masyarakat — berada pada jalur yang tepat.
Bappeda: Penghargaan Ini Menjadi Penyemangat
Kepala Bappeda Tulungagung Drs. Johanes Bagus Kuncoro,M.Si menyampaikan terima kasih atas penghargaan tersebut. Menurutnya, apresiasi ini menjadi semangat baru bagi pemerintah daerah untuk mempercepat proses menuju penilaian Geopark Nasional.
“Penghargaan ini bukan akhir, tetapi pemicu agar Tulungagung semakin siap menghadapi verifikasi nasional. Kami ingin geopark ini memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Bappeda juga memastikan bahwa pihaknya akan terus memperkuat kolaborasi dengan Perhutani, desa, akademisi, komunitas geologi, serta pelaku pariwisata untuk menyempurnakan pengembangan Geopark Wajakensis.
Harapan Menuju Geopark Nasional
Dengan semakin banyaknya potensi geologi dan budaya yang berhasil diidentifikasi, Tulungagung menargetkan tahun 2025–2026 sebagai periode penentu untuk memperoleh pengakuan resmi sebagai Geopark Nasional.
Apabila lolos, Kabupaten Tulungagung akan memiliki peluang lebih besar untuk berkembang menuju UNESCO Global Geopark di masa mendatang.



